Pulanglah... kami disini tak tahan menahan
rindu.
Apa kau masih dengan rambut ombak pendekmu?
apa kau masih dengan tingkah lucumu?
apa kau masih dengan bangun-bangun pagimu yang mengompol di celana?
apa kau masih bisa bermanja-manja dengan lingkunganmu yang baru?
hari ini gerimis. Siang gerimis, sore gerimis, malam pun juga gerimis. Kau tau, aku sangat membenci gerimis. Karena bersama gerimis itu pula ingatan tentang wajah nakalmu itu kembali hadir dihadapanku. aku merindukanmu, adik kecilku yang ketika aku pulang selalu menyambutku dengan pelukannya. Bersama gerimis pula banyak yang ingin aku pertanyakan kepada Tuhan.
apa kau masih dengan tingkah lucumu?
apa kau masih dengan bangun-bangun pagimu yang mengompol di celana?
apa kau masih bisa bermanja-manja dengan lingkunganmu yang baru?
hari ini gerimis. Siang gerimis, sore gerimis, malam pun juga gerimis. Kau tau, aku sangat membenci gerimis. Karena bersama gerimis itu pula ingatan tentang wajah nakalmu itu kembali hadir dihadapanku. aku merindukanmu, adik kecilku yang ketika aku pulang selalu menyambutku dengan pelukannya. Bersama gerimis pula banyak yang ingin aku pertanyakan kepada Tuhan.
Apa ini cara Tuhan mentakdirkan kehidupan
kita?
kalau boleh jujur aku benci dengan lelucon ini, aku tidak terima jika Tuhan memisahkan kita dengan cara seperti ini. Ini terlalu kejam. Tapi diam-diam aku berbicara dalam hati Tuhan selalu menyiapkan yang terbaik untuk hambanya..
tapi sedih rasanya jika di hari raya Idul Fitri ini kami tak lagi bersamamu solat ied bersama di masjid,lihat saja mukenamu di lemari masih rapi karena tak ada satupun yang tak menangis menyentuh mukenamu dan mengingatmu. Teman-temanmu juga banyak yang menanyakan kau kapan pulang.
kalau boleh jujur aku benci dengan lelucon ini, aku tidak terima jika Tuhan memisahkan kita dengan cara seperti ini. Ini terlalu kejam. Tapi diam-diam aku berbicara dalam hati Tuhan selalu menyiapkan yang terbaik untuk hambanya..
tapi sedih rasanya jika di hari raya Idul Fitri ini kami tak lagi bersamamu solat ied bersama di masjid,lihat saja mukenamu di lemari masih rapi karena tak ada satupun yang tak menangis menyentuh mukenamu dan mengingatmu. Teman-temanmu juga banyak yang menanyakan kau kapan pulang.
Disana tak ada banyak boneka yang akan
menemanimu bermain
disana juga tak ada internet untuk kau melihat melihat video-video spongebob terbaru dan komputer untuk sekedar bermain zombie vs plants
disana kau tak bisa bermanja-manja dengan ibumu
disana kau juga tak bisa membeli segala sesuatu yang kau inginkan
kau tau nak, semua disini selalu merindukanmu. Lihat saja baju-bajumu di lemari, foto-fotomu di dinding,boneka-boneka dan mainanmu masih tersimpan rapi di tempatnya. Coretan-coretanmu di dinding juga tak ada yang berani menghapusnya. Ada sedikit luka yang kulihat di wajah Ayah,mama,Ibu,Hera,Abi,Iwan saat mengingatmu. Aku tau itu. Masing-masing dari kita sama-sama sedang berpura-pura tegar dan baik-baik saja.
disana juga tak ada internet untuk kau melihat melihat video-video spongebob terbaru dan komputer untuk sekedar bermain zombie vs plants
disana kau tak bisa bermanja-manja dengan ibumu
disana kau juga tak bisa membeli segala sesuatu yang kau inginkan
kau tau nak, semua disini selalu merindukanmu. Lihat saja baju-bajumu di lemari, foto-fotomu di dinding,boneka-boneka dan mainanmu masih tersimpan rapi di tempatnya. Coretan-coretanmu di dinding juga tak ada yang berani menghapusnya. Ada sedikit luka yang kulihat di wajah Ayah,mama,Ibu,Hera,Abi,Iwan saat mengingatmu. Aku tau itu. Masing-masing dari kita sama-sama sedang berpura-pura tegar dan baik-baik saja.
Hanya satu hal yang keluarga harapkan
untukmu,dik..
Pulanglah... kami disini tak tahan menahan
rindu.
0 komentar:
Posting Komentar