1.
PROGRAM
ARTISTIK
Program artistik adalah program siaran yang
diproduksi melalui pendekatan artistik, yaitu proses produk yang mengutamakan
segi keindahan. Program artistik meliputi semua acara siaran yang dalam proses produksinya lebih menekankan pada
aspek seni dan estetik dibandingkan pada faktualitas informasi. Dalam program
yang sifatnya artistik, kepuasan khalayak diupayakan dengan menyajikan sesuatu
yang “baru”, kreatif, variatif, unik, spektakuler, meriah, menggairahkan, dan
unsur-unsur lain yang dapat memberikan kepuasan estetik.
Contoh program artistik
:
Program
artistik komedi “OPERA VAN JAVA”
Stasiun
televisi : Trans7
Jam
Tayang
: 20.00 WIB
Hari
Tayang : senin – jum’at
Setting
tempat : Studio 2 Trans7
“Opera Van Java” adalah program opera komedi yang
didalamnya terdiri dari 5 pokok pemain utama. Yaitu parto sebagai dalang, sule,
Andre, Nunung, Aziz Gagap sebagai tokoh-tokoh wayang. Semua adegan yang
dilakukan oleh para tokoh wayang di atur oleh si dalang. Dalam Opera Van Java, Parto berperan sebagai seorang dalang yang
mempunyai wewenang untuk mengatur alur cerita di setiap adegan. Sedangkan para
pemain yang bertindak sebagai wayang, harus menuruti semua perintah yang
diucapkan oleh dalang, oleh karena itu, para pemain dituntut untuk melakukan
improvisasi adegan dan dialog dengan cepat. Selain itu, keunikan program ini
adalah alur ceritanya yang hanya diketahui oleh sang dalang, sehingga reaksi
dan aksi spontan para pemain Opera Van Java
ini akan mengalir dengan sendirinya. Selama pertunjukan wayang manusia ini
berlangsung, Parto akan ditemani oleh sinden yang akan
memberikan komentar terhadap para pemain serta menyanyikan beberapa buah lagu
dengan gaya khas seorang sinden,
Standard Operasional Prosedur
Produksi
Sarana
: Studio Audio Visual, Kamera
Video dan perlengkapannya, Komputer
editing.
Prosedur
:
praproduksi
·
1. Terima
surat tugas
·
2.
Persiapan peliputan
·
3.
Casting pemain
·
4.
Penentuan bintang tamu
·
5. Cek
peralatan
·
6.
Penentuan latar tempat dan desain background yang akan digunakan.
·
7.
Pemilihan kru : sutradara, cameramen, audioman, lighting, editor, pengarah
acara, penata artistik,
·
8.
Penentuan jumlah audiens di dalam studio
·
9.
Pembuatan scenario
·
10.
Pembuatan desain background panggung
Produksi
·
1. Proses
shooting
Pasca Produksi
·
1.
Penyerahan video untuk diedit ke bagian editor
·
2. Proses
dubbing suara
·
3. Cek finishing
2.
PROGRAM JURNALISTIK
Program jurnalistik adalah program siaran yang diproduksi
melalui pendekatan jurnalistik, yaitu proses produksi yang mengutamakan segi
kecepatan. Program jurnalistik meliputi meliputi semua acara yang berbasis pada
informasi yang bersifat faktual, baik berita (news), mupun penjelasan
peristiwa aktual (current affair). Upaya memuaskan khalayak dicapai
dengan cara menyajikan informsi-informasi yang terbaru, akurat, dan dapat
dipercaya. Visual memang menjadi unsur penting tetapi lebih menekankan pada
aspek realitas, dan kemampuannya dalam mendukung penciptaaan makna dari teks.
Contoh program jurnalistik :
Program
jurnalistik “REDAKSI SORE”
Stasiun
televisi : Trans7
Jam
Tayang
: 16.30 WIB
Hari
Tayang : senin – jum’at
Setting
tempat : Studio 1 Trans7
Redaksi
Sore adalah
bulletin berita dengan format hard
news yang
dikombinasikan dengan liputan tematik. Redaksi Sore disajikan
secara elegan dengan story
telling dan menjadikan
setiap persoalan langsung bersentuhan dengan kepentingan pemirsa.
Sarana
: Studio Audio Visual, Kamera
Video dan perlengkapannya, Komputer
editing.
Prosedur
:
praproduksi
·
Terima
surat tugas
·
Pengumpulan
data
·
Persiapan
peliputan
·
Cek
peralatan
·
Penentuan
latar tempat dan desain background yang akan digunakan.
·
Pemilihan
kru : sutradara, cameramen, audioman, lighting, editor, pengarah acara, penata
artistik,
·
Rapat
Redaksi
·
Pembuatan
naskah
Produksi
·
1. Proses
shooting
Pasca Produksi
·
Reporter
dan cameramen menyerahkan hasil shooting kepada news editor dan naskah dibuat
reporter yang kemudian editor in chef untuk dicek dan hasilnya diserahkan
kepada editor/penata gambar
Program
Seni (artistic )
|
Program
Jurnalistik
|
·
Menekankan pada aspek keindahan (Beauty Concern).
·
Mengutamakan
pencapaian kepuasan (to get Satisfaction).
·
Memenuhi
rasa apresiasi seseorang (sence of apprecition).
·
Improvisasi
tidak terbatas
·
Acuannya
kode moral.
·
Penulisan
Cinematik.
·
Dramatical Speaking.
·
Iramitatif
Abstraction.
·
Imaginative
Reflection
·
Dapat fiktif (transmitting mind).
·
Indikator
keberhasilannya menciptakan keasyikan (excitability)
|
·
Menekankan
aspek aktualitas (time concern)
To get well informed.
·
Memenuhi
keinginantahuan orang
·
Improvisasi
terbatas.
·
Acuannya
kode etik.
·
Penulisannya
efektif.
·
Pembicaraan
seperlunya (effective speaking).
·
Gambaran
kenyataan (realistic Abstraction).
·
Narative
Reflection.
·
Berdasarkan
pengalaman obyektif (transmitting experience)
·
Indikator
keberhasilannya tercapainya kepercayaan (credibility) public.
|
DAFTAR
PUSTAKA
Morrisan,
Media Penyiaran, Ramdina, Prakarsa, Jakarta 2005
0 komentar:
Posting Komentar