Berada di ketinggian 900 mdpl di Pedukuhan
Nglinggo, kelurahan Pagerharjo, kecamatan Samigaluh Kulonprogo, terdapat salah
satu pariwisata yang tak biasa kutemukan di Yogyakarta yaitu Kebun Teh. Hanya
ada satu wisata kebun teh yang ada di daerah Yogyakarta sehingga aku penasaran
ingin mengunjunginya.
Aku melaju ke arah kabupaten Kulonprogo,
melewati jalan-jalan tanjakan berkelok nan penuh batu sampailah aku ke desa
Nglinggo. Tak sampai disana, untuk mencapai wisata kebun teh aku harus terus
berjalan mewati tanjakan-tanjakan lagi. Sekitar 20 menit, terlihat petugas
penjaga pintu masuk area wisata kebun teh. Cukup membayar tiket masuk sebesar
Rp.3.000 dan membayar parkir Rp.2.000 per motor aku bebas sepuasnya berkeliling
ke area wisata kebun teh.
Kira-kira pukul 06.00 pagi terlihat
beberapa ibu-ibu pemetik daun teh yang menggendong keranjang sebagai tempat
untuk mengumpulkan daun teh yang telah di petik. Kabut putih tipis-tipis masih
terlihat sehingga udara pagi yang sejuk nampak terasa. Aku terus berjalan
mengelilingi area kebun teh.
Pembibitan teh di di pedukuhan Nglinggo
ini mulai dirintis pada tahun 1990. Dinas Perkebunan Kulon Progo melakukan
penanaman teh pada tahun 1991. Kebuh teh ini mulai dikembangkan pada saat itu.
Berada di ketinggian 900-1000 mdpl membuat kebun teh ini sangat mudah
berkembang sehingga pada tahun 2004 Dinas Pariwisata DIY dan bupati Kulon Progo
meresmikan wisata ini sebagai salah satu ikon pariwisata yang ada di Kulon
Progo.
Beberapa wisatawan mulai ramai berdatangan
di area kebun teh ini, tak terkecuali Pak Agus yang jauh-jauh datang dari
Sleman untuk menikmati udara sejuk kebun teh menoreh. Pak agus mengaku sudah
beberapa kali mengunjungi kebun teh ini untuk sekedar merasakan segarnya udara
pagi.
Pemandangan di sekitar wilayah kebun teh
ini hampir sama dengan perkebunan teh lain, hanya saja terdapat puncak bukit
yang jika kita mendaki sekitar 500 meter , kita bisa melihat lanscape keindahan
kebun teh dari ketinggian. Tak hanya itu, di kebun teh ini kita juga bisa
menikmati beberapa fasilitas wisata seperti trekking menuju puncak-puncah di
perbukitan menoreh, wisata off road mengelilingi jalan area kebun teh, hingga
terdapat wisata grojogan watujonggol. Aku lebih memilih trekking mendaki puncak
bukit gunung jaran yang masih satu area dengan perkebunan teh ini.
Matahari pagipun semakin terik dan lapisan
kabut yang sedikit menutupi pemandangan semakin hilang. Tampak pemandangan
luasnya kebun teh dari atas bukit. Kehangatan matahari dan kesejukan udara pagi
semakin sempurna membuka hariku. Jogja memang menyimpan berbagai surga wisata
yang memukau bagi para wisatawan. Tak rugi rasanya aku membuka hariku dengan
menyaksikan keindahan alam yang ada di kebun teh.(TitisLutfitasari)
0 komentar:
Posting Komentar